Meskipun kalah populer dari media sosial yang semakin menjamur, email rupanya masih menjadi media promosi yang lebih efektif bagi pembeli. Setidaknya, demikian hasil studi ForeSee Results.
Seperti dilansir Computer Business Review, Jumat (4/2/2011), teknik tradisional seperti email promosi, hasil mesin pencari, bahkan iklan lebih mampu mempengaruhi masyarakat untuk mengunjungi situs-situs ritel AS, dibandingkan interaksi melalui media sosial.
Berdasarkan penelitian terhadap efektivitas media sosial terhadap ritel AS, hanya 5 persen yang mengaku interaksi media sosial sebagai alasan mengunjungi situs ritel. Sebagian besar konsumen mengaku mengakses situs karena mengenal brand yang dipromosikan, mendapat email promosi atau mulut-ke-mulut, serta membaca ulasan produk situs yang bersangkutan.
Selain itu, diketahui juga bahwa konsumen lebih senang berinteraksi dengan penjual melalui email atau situs resmi mereka, bukan melalui jejaring sosial. Statistik menunjukkan, hanya 8 persen pembelanja online yang lebih memilih media sosial sebagai alat komunikasi mereka dengan pihak penjual.
Menurut Presiden dan CEO ForeSee Results, Larry Freed, setiap penjual harus mengetahui efektivitas masing-masing teknik promosi terhadap konsumen mereka.
"Harus ada pemikiran serius untuk mengetahui apakah penjual harus melakukan investasi dalam media sosial. Jika jawabannya ya, mereka harus memanfaatkan itu semaksimal mungkin dengan memastikan interaksi lewat media sosial berhasil memenuhi kebutuhan dan ekspektasi konsumen," tukas Freed.
Sumber : okezone