MPA Bantah Boikot Film Hollywood ke Indonesia


Motion Picture Association (MPA) membantah laporan bahwa pihaknya menolak mendistribusikan film-film produksi Hollywood ke Indonesia menyusul kebijakan Direktorat Jenderal Bea Cukai yang menerapkan bea masuk atas hak distribusi film impor.

Mike Ellis, Presiden dan Direktur Pelaksana Motion Picture Association (MPA) Asia Pasifik, mengatakan bahwa tidak ada keputusan komersial bersama dibahas atau dilakukan terkait hal itu.

"Keputusan mengenai rilis film di setiap pasar di seluruh dunia selalu ditentukan secara individual oleh masing-masing anggota studio dari MPA berdasarkan pertimbangan bisnis masing-masing dan sebagai respons terhadap kondisi pasar saat ini, termasuk bea impor yang berlaku," ujarnya dalam pernyataan yang diterima Tempo, hari ini (23/2).

Anggota MPA meliputi Paramount Pictures Corporation, Sony Pictures Entertainment Inc., Twentieth Century Fox Film Corporation, Universal City Studios LLLP, Walt Disney Studios Motion Pictures, dan Warner Bros. Entertainment Inc. "MPA tidak terlibat atau bertanggung jawab atas distribusi film perusahaan anggotanya," tambahnya.

Secara historis, kata Mike, Indonesia telah mengikuti praktek yang diterima secara internasional dengan mengenakan bea impor berdasarkan media pembawa dengan rate per meter cetakan film. Praktek ini telah diadopsi oleh pasar film utama di seluruh dunia.

Peraturan terbaru, katanya, menjelaskan bahwa bea masuk dan pajak terkait sebagai gantinya didasarkan terhadap royalti kepada distributor di luar negeri yang akan dilaksanakan oleh otoritas Bea Cukai.

Hal tersebut telah termasuk dalam pajak hiburan (box office) dan penghasilan. "Peraturan ini memiliki dampak merugikan yang signifikan terhadap biaya membawa film ke Indonesia dan telah menyebabkan ketidakpastian pasar yang besar," ujar Mike.

Mike mengatakan MPA dan perusahaan anggotanya telah membahas dengan pejabat Pemerintah Indonesia selama tiga bulan terakhir mengenai hal ini. "Diskusi ini tetap berlangsung dan kami berharap hasil yang positif," ujarnya.

Sebelumnya Juru Bicara 21 Cineplex sekaligus Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia, Noorca M Massardi, mengatakan Ikatan Perusahaan Film Impor Indonesia (Ikapifi) memutuskan untuk tidak akan mengimpor film-film dari luar Indonesia. Sementara, MPAA menolak mendistribusikan film-film produksi Hollywood ke Indonesia.

Noorca mengatakan keputusan untuk tidak menayangkan film-film impor berlaku sampai ketentuan soal bea masuk atas hak distribusi film dicabut. Langkah boikot itu menyusul kebijakan Direktorat Jenderal Bea Cukai menerapkan bea masuk atas hak distribusi sejak Januari 2011.


Sumber : tempointeraktif

7 April, Kitaro Gelar Konser di Jakarta


Seiring situasi yang semakin kondusif, musisi luar negeri terus berdatangan ke Jakarta untuk menggelar konser. Kali ini, musisi ternama asal Jepang, Kitaro akan menggelar konsernya di Jakarta pada 7 April mendatang.

Rencananya pemenang Grammy dan Golden Globe terbanyak dari Jepang ini akan menggelar konsernya di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Senayan. Konser pria asal Jepang yang kini tinggal di USA ini dipromotori Velvet Production bersama komunitas ESQ Way 165, demikian dalam rilis yang diterima Okezone, Selasa (22/2/2011).

Kitaro adalah musisi jenius yang langka. Beberapa masterpiece lagunya begitu menghanyutkan, mampu menemani kontemplasi ke dimensi lain. Heavenly sound, jelas terasa ketika menyimak Matsuri, Silk road, Caravansary, dan sederet lagu lainnya.

Ditambah theatrikal show dengan perkusi-biola-grand piano-drum-besar serta atraksi 8 musisi di atas panggung jelas menghidupkan aura yang atraktif dan berbeda.

Rencananya dalam konser tersebut, Kitaro akan melantunkan lagu-lagu legendarisnya seperti Matsuri, Silk Road, Thinking of You, Sacret Journey of Ku-Kai dan masih banyak lagi. Baru-baru ini, album soundtrack “Impression of the West Lake” mendapat nominasi ke 13 dalam ajang penghargaan bergengsi di Grammy Award yang ke 52, dan merupakan keberhasilan artistik terbaru di sepanjang karirnya.

Tiket konser ini dijual mulai harga Rp 500 ribu, Rp 750 ribu sampai paket khusus Rp 4 juta. Presale tiket atau Early Bird akan mendapatkan diskon 10 persen sampai tanggal 10 Maret 2011, di Velvet Production (tlp.) 021-32757577 dan 021-97364106 serta di ESQ Call Centre (tlp.) 021-78848165 dan 021-7814229.


Sumber: okezone

Terjebak Asmara di Kantor


Witing tresno jalaran soko kulino. Pepatah yang cukup populer di Jawa ini menggambarkan rasa jatuh cinta yang terbangun lantaran terbiasa dekat. Tak jarang ini menimpa sejumlah pasangan yang memiliki lingkungan sama, seperti rekan kerja.

Bertemu setiap hari, berada dalam satu tim mengerjakan sebuah proyek, atau merasa senasib, potensial menimbulkan benih-benih cinta antarpekerja. Jika Anda mengalaminya, jangan gegabah menghanyutkan diri dalam rasa.

Banyak hal yang harus dipikirkan sebelum menjalin hubungan percintaan lebih lanjut. Jangan sampai cinta buta membuat pekerjaan melayang. Ini yang harus Anda perhatikan, seperti dikutip dari laman Glamour:

1. Bukan sekadar pelarian
Pastikan hubungan yang terjalin memiliki alasan yang tepat, bukan sekadar mencari kenyamanan semu di tengah beban kerja.

Saat ini, banyak pekerja tidak rela melepaskan pekerjaan karena alasan ekonomi, walau tidak menyukai bidang yang dijalaninya. Inilah yang seringkali memicu hasrat mencari sebuah kenyamanan yang sifatnya semu, bahkan memanfaatkan pasangan dalam hal ekonomi.

2. Pahami aturan kantor
Apakah kantor Anda melarang karyawan menjalin hubungan khusus. Banyak perusahaan yang tidak memiliki peraturan tertulis mengenai hubungan percintaan antarkaryawan. Jika perusahaan melarang hubungan sesama karyawan, risikonya jelas membuat salah satu kehilangan pekerjaan.

3. Publikasi
Sebelum bercerita ke teman-teman sekantor, pastikan hubungan yang terjalin serius. Jangan sampai hubungan itu hanya memancing gosip yang dapat memengaruhi produktivitas kerja.

4. Menjadi sorotan
Jangan bermesraan di lingkungan kantor karena hubungan sesama rekan kerja biasanya menjadi sorotan teman sekantor. Ini jelas akan memengaruhi reputasi Anda. Apalagi jika kemesraan membuat risih teman sekantor, bukan tidak mungkin manajemen akan mencampuri kehidupan pribadi Anda.

5. Bahan gosip
Berhubungan dengan teman sekantor tentu harus pandai mengontrol emosi. Jangan sampai terjadi pertengkaran di lingkungan kerja. Anda tentu tidak ingin dinamika hubungan Anda menjadi gosip hangat di tempat kerja.

6. Risiko putus
Pikirkan potensi putus. Bertemu dengan 'sang mantan' setiap hari tentu akan sangat menggangu. Bahkan, bukan tak mungkin harus bekerja dalam satu tim. Kondisi ini bisa mempengaruhi reputasi dana produktivitas kerja. Itulah mengapa perpisahan yang terjadi diikuti keputusan pindah kerja salah satu pasangan.


Sumber: vivanews

8 dari 10 Browser Rawan Kejahatan Cyber


Para peneliti menemukan bahwa delapan dari sepuluh browser web mudah diserang peretas dan penjahat karena tidak terus diperbarui (update).

Mayoritas para pengguna tidak mengikuti tindakan pencegahan dasar dengan menginstal file-file penambal untuk lubang-lubang keamanan, membuatnya menjadi mangsa yang relatif mudah untuk diidentifikasi oleh pencuri dan penyerang lain.

Telegrapah melaporkan, penemuan itu datang setelah pemerintah memperkirakan bahwa kejahatan cyber telah membebani konsumen 3,1 miliar poundsterling per tahun, dari 27 miliar poundsterling biaya ekonomi. Kantor kabinet mengatakan bisnis menanggung biaya sebesar 17 miliar poundsterling.

Penelitian terhadap browser itu dipimpin oleh Qualys, firma keamanan AS. Mereka mengumpulkan data dari layanan gratis yang menawarkan scan browser dan plug-in untuk kerentanan "unpatched".

Tidak termasuk plug-ins, gambaran keamanan untuk browser termasuk Chrome, Firefox, Internet Explorer, Opera dan Safari, relatif lebih rapat. Pada pengujian bulan Januari, hanya 25 persen dari browser-browser itu yang memiliki kerentanan "unpatched." Ini karena browser-browser itu biasanya secara otomatis diperbarui, demikian pernyataan Qualys dalam konferensi keamanan RSA di San Francisco.

Tapi plug-in, piranti lunak add-ons yang melayani banyak fitur-fitur canggih di web seperti video dan interaktivitas, sangat sering tidak diperbarui secara otomatis dan membiarkan pengguna terkena.

Target paling empuk adalah Java plug-in Oracle, yang rentan untuk diretas pada lebih dari 40 persen dari mesin yang dipindai. Plug-in Adobe Reader, yang memungkinkan para pengguna untuk melihat dokumen PDF di dalam jendela browser, adalah yang kedua, dengan kira-kira 32 persen dari instalasi yang membutuhkan pembaruan keamanan.

Plug-in media player Quicktime Apple memiliki kerentanan "unpatched" 25 persen dari mesin.

Pada bulan Januari, raksasa jaringan Cisco melaporkan bahwa kerentanan dalam Java saat ini merupakan yang paling subur bagi kejahatan kriminal. Keberhasilan serangan pada "plug-in", yang bisa memberi peretas kontrol jarak jauh dari browser dan memungkinkan mereka untuk mencuri data sensitif seperti mandat Internet banking, melebihi serangan pada Adobe Reader dengan faktor 3,5.

Cisco mengatakan serangkaian kerentanan baru kepada publik awal tahun 2010 telah membuat Java menjadi terget yang lebih mudah dan "terus berhasil adalah karena orang tidak terfokus pada kebutuhan untuk patch Java".

Satu pembaruan Java dirilis pada bulan Oktober menambal 29 kerentanan dilabeli Oracle sebagai "kritis".

Para pakar keamanan berharap generasi browser dan situs web berikutnya akan membantu memecahkan masalah, karena introductrion HTML5 berarti banyak fungsi yang saat ini disediakan oleh plug-in akan dimasukkan ke dalam browser pembaruan secara otomatis.


Sumber: antaranews

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2014. Informasi Aktual - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger